Jumat, 01 Juni 2012

TROUBLESHOOTING KOMPUTER

Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware               (si pemakai komputer).

Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1.    Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian  masalah  secara  sederhana  dan  dilakukan  sebelum  komputer  dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
    Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
    Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
    dsb.

2.    Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
    Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
    Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
    dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

No    Komponen    Pendeteksian Masalah
1    Power Supply    Analisa Pengukuran
2    Motherboard    
3    Speaker    
4    RAM    Analisa Suara
5    VGA Card + Monitor   
6    Keyboard     Analisa Tampilan
7    Card I/O   
8    Disk Drive   
9    Disket   

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
    Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
    Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
    Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
    Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
    Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
    Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
    Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
    Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
    Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.


Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
    Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
    Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
    Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.

Cara Kerja Virus Komputer

Virus merupakan suatu program komputer yang memiliki kemampuan untuk merusak file atau merusak sistem komputer. Virusmemiliki berbagai jenis dan mempunyai cara kerja yang berbeda-beda,
Berikut Jenis-jenis virus dan cara kerja masing-masing virus :
1. Virus File
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu menginfeksi aplikasi atau dokumen yang ada dalam komputer anda.
Saat aplikasi yang terinfeksi tersebut dijalankan, maka virus ini akan menyebar dengan cara menginfeksi semua file atau dokumen yang diakses oleh aplikasi tersebut.
2. Virus Boot Sector
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu menginfeksi boot sector harddisk (boot sector merupakan sebuah daerah dalam hardisk yang pertama kali diakses saat komputer dihidupkan).
Jika virus boot sector ini aktif, pengguna tidak akan bisa membooting komputernya secara normal.
3. Virus E-mail
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu menyebar melalui e-mail (biasanya dalam bentuk file lampiran/attachment).
Virus memiliki ciri khusus berupa ekstensi .scr, .exe, .pif, atau .bat.
Apabila Virus ini aktif, maka dia akan mengirimkan dirinya sendiri ke berbagai alamat e-mail yang terdapat dalam buku alamat pengguna.
4. Virus Multipartite
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu menginfeksi file-file komputer sekaligus boot sector pada harddisk.
Virus jenis ini akan menimbulkan banyak masalah karena menyebabkan kerusakan yang fatal.
5. Virus Polimorfis
Virus ini mempunyai cara kerja yang unik yaitu virus ini dapat mengubah kode dirinya (berganti wujud) saat menyebarkan diri ke komputer lain
Virus jenis lebih sulit dideteksi karena mempunyai sifat seperti itu..
6. Virus Siluman (stealth virus)
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu dia mampu Menyembunyikan dirinya dengan cara membuat sebuah file yang terinfeksi seolah-olah file tersebut tidak terinfeksi.
7. Virus Makro
Virus ini mempunyai cara kerja yaitu menginfeksi Aplikasi Microsoft Office, seperti Word dan Excel.
Biasanya Dokumen yang terinfeksi oleh Virus Makro akan memodifikasi perintah yang ada di Microsoft Office seperti perintah “Save” untuk menyebarkan dirinya saat perintah tersebut dijalankan.

Rahasia Shortcut Tombol Shift

Sekian lama berkutat dengan komputer, bukan jaminan pengguna mengetahui banyak rahasia dari tombol keyboard.


Untuk menambah wawasan, di artikel kali ini InfoKomputer akan berikan beberapa kombinasi menggunakan tombol Shift:
•    Shift+del: menghapus file dan folder secara permanen tanpa menyimpan di Recycle Bin.
•    Shift+Ctrl+T ditekan maka akan membuka halaman yang tadi sudah ditutup (di browser).
•    Shift +Tab maka Tab-nya mundur ke belakang, khususnya ketika mengetik di Microsoft Word.
•    Shift  bisa membuat user masuk ke mode hibernate, namun feature hibernate harus di-enable dulu di power option.
•    Shift + F3 untuk membuat huruf uppercase atau lowercase atau huruf  besar hanya untuk huruf yang di awal ketika mengetik dokumen.
•    Shift+ ctrl+esc bisa membuat komputer menjadi responding lagi ketika sesaat hang/error.
•    Tombol Shift juga berfungsi untuk menampilkan menu stickykeys, yang berguna untuk memudahkan untuk mengkombinasikan 2 tombol atau lebih. Hal ini memudahkan Anda untuk menjalankan perintah yang diinginkan tanpa memencet tombol sebelumnya.
•    Shift ditekan ketika proses booting: mempercepat proses booting.
•    Shift ditekan ketika menancapkan flashdisk ke komputer: mencegah jalannya autorun virus pada flashdisk.
•    Shift ditekan ketika membuka file dari Windows Explorer: mengubah file-file otomatis menjadi tanpa nama.
•    Shift ditekan ketika proses loading sebuah aplikasi: loading screen itu akan hilang.
•    Dengan menekan Shift sambil mengklik "no" pada saat meng-copy  file ke suatu folder dan muncul perintah yes, yes to all, no, cancel, maka otomatis akan menjalankan perintah no at all.
•    Ketika sistem operasi Ubuntu hang cukup tahan Ctrl + Shift + prtscreen dan tekan bergantian key R E I S U B, maka Ubuntu akan reboot dengan sendirinya.